Rabu, 25 Juli 2012

Siapakah tuhan-Tuhanmu?


Mau agama apa: Katolik, Kristen, Islam, Budha, Hindu, Kong Hu Cu, terserah. Kita bisa jadi sama, namun juga tidak sama dalam ber-Tuhan.

Agama dan Tuhan tidak sama dan tidak berhubungan secara linear.

Menurut saya, pertama kita harus mengenal dua buah kata, yaitu divergen dan konvergen. Saya ingin menjelaskan dari kata-kata sendiri: yang satu, divergen menjelaskan bahwa sesuatu bisa jadi sama pada awalnya, dan kemudian memencar menjadi tidak sama. Seperti lensa cekung yang menghamburkan cahaya. Sedangkan konvergen menjelaskan bahwa sesuatu bisa jadi tidak sama pada awalnya, dan kemudian berkumpul menjadi sama. Seperti lensa cembung yang mengumpulkan cahaya.

Agama dan Tuhan saya anggap seperti itu.Tidak serta merta sesama agama adalah memuja Tuhan yang sama, dan tidak serta merta yang berbeda agama memuja Tuhan yang berlainan.

Saya punya teman, agama Kristen yang percaya kalau keselematan adalah hanya untuk penganut agamanya sendiri. Saya juga punya teman Islam yang berpendapat bahwa selain agama Islam adalah kafir dan sudah haknya mendapatkan tempat di Neraka yang terdalam.

Kedua-duanya memuja tuhan yang berkualitas sama bukan?

Saya juga punya teman, beragama Budha yang lembut dan penuh kasih. Menyakiti semut saja tidak mau, memindahkan sang semut ke tempat yang lebih aman saat akan menaruh piring makannya. Saya punya teman beragama Islam yang tidak mau pergi naik Haji katanya, sebelum di sekelilingnya yang kelaparan kenyang dan semua yang miskin bisa berbahagia. Saya pikir bisa tidak Naik Haji sampai tua dia.

Bukankah mereka berdua punya Tuhan yang sama, yang penuh belas kasih dab rela berkorban?

Mungkin kamu tahu dengan baik pepatah “buah tak jatuh jauh dari pohonnya.” Ya, saya mengibaratkan hal yang sama tentang Tuhan... Tuhan adalah buah pemikiran, dan siapa Tuhan kita dinyatakan lewat tindakan-tindakan kita.

Jadi saya menyatakan bahwa setiap orang yang menyatakan kasihnya dengan perbuatan dan amal-amal baik adalah orang-orang yang mempunyai Tuhan yang sama, apapun agama yang dianutnya. Orang yang menyatakan kasihnya dengan mengancam orang lain, berbuat jahat, mempunyai tuhan yang sama, apapun agama yang dianutnya.

Di sela-sela, di atas dan di bawahnya juga terdapat orang yang memiliki level tuhan-Tuhannya masing-masing.

Saya percaya bahwa Tuhan adalah evolusi pikiran yang terus berkembang tingkatannya, dari bawah berupa tingkat dasar (atau setan) sampai ke-Tuhanan itu sendiri, dan tidak berhubungan dengan agama atau kepercayaan apapun.

Seberapa mulia dan agung Tuhan di dalam pikiranmu, ditunjukkan dengan tindakanmu padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar