Senin, 26 September 2022

Hilang Kemampuan Menulis Akibat Reels (dan Tiktok).

 Astaga dah lama banget ga nulis apa2 di blog. Rasanya buat mulai susah banget. Otak rasanya sakit-sakit disuruh mikir dan nulis.

Di obrolan di ruang makan RMI, gw nyumbang komen kalo kita nih ga bisa nulis panjang-panjang lagi diakibatkan sekarang dijajah medsos dan portal berita online yang beritanya pendek-pendek, sering gada rasanya. Begitu juga akibat sering2 lihat reel di Instagram yang pengaruh ke otak kita. Jadi males.

Sempet ngebaca lho  analisis thd Tiktok, kalo video yang muncul di hadapan kita (begitu juga di Instagram) tidak terjadi secara kebetulan tapi membaca apa yg kita sering lihat, like dan komen. Dan aplikasi2 itu juga sebenarnya mencuri data apa2 yang elo lakukan di aplikasi tersebut direkam lho.

Kalo Tiktok, kayanya lebih parah lagi. Perusahaannya kan dari Cina ya. Data yang dicuri lalu dipakai untuk menampilkan iklan2 yang bisa mempengaruhi kita (termasuk yang disajikan terselubung, dan kita tidak sadar bahwa kita sedang dipengaruhi). Misalnya aja (misal ya) untuk menyelubungi kekerasan yang dilakukan pemerintah Cina di Hongkong, maka akan banyak video2 yang menampilkan keindahan/pariwisata/kemajuan budaya Cina, sehingga saat video kekerasan kita tonton di platform lain maka alam bawah sadar kita mempertanyakan/menyangkal kejadian itu karena ga sesuai dengan image yang sudah kita tanam sebelumnya.

Dan karena hebatnya metode hitung algoritma aplikasi, kita tersihir mengikuti video dan reel dengan model2 seperti itu. Hilang waktu, males baca, hilang kemampuan mikir untuk nulis. Jadi males kaya gw sekarang. 

Belom lagi kena juga serangan WhatsApp yang ngebuat kita tegang tiap detiknya, mantengin pesan terus.

Jadi hilangnya kemampuan menulis secara mendalam saat ini karena akibat sistem ga sih?