Saya termasuk orang yang sedang-sedang saja tingkat stresnya
jika menghadapai suatu masalah. Dibilang reaktif engga, dibilang pasif juga engga...
Pada dasarnya dibanding ketiga anak orang tua, sayalah yang paling reaktif.
Tapi jika dibanding dengan orang lain, rupanya termasuk yang biasa-biasa saja.
Contohnya begini, kejadiannya baru saja: kamu ngetik tugas,
lalu tiba2 saat akan di print, menggunakan komputer lain lalu susunan paragraf,
kata dan gambar jadi teracak-acak. Padahal sudah deadline. Nah reaksi tiap
orang bisa berbeda:
·
Si A langsung kucel-kucel kertas, nangis lalu ga
masuk kuliah/kerja.
·
Si B marah, kalau ada orang di dekatnya pasti
jadi kena semprot
·
Si C sedih, tapi tetap bawa tugasnya,
diperlihatkan ke yang memerintah siap disemprot
·
Si D pasrah saja, mungkin pas sampai tempat
kerja sudah biasa lagi lalu lapor butuh tambahan waktu mengerjakan sambil
memperlihatkan hasil kerjanya
Kalo tentang bereaksi, dengan kadar stres yang sama saya
pikir cara bereaksinya (yang stres tersebut) adalah dengan mempelajari apa yang
biasa dilakukan lingkungan sekitarnya. Kalau dia biasa melihat orang stres
ngamuk dia akan ikut ngamuk. Kalau biasanya menangis atau diam saja itulah
kecenderungan yang akan ia tiru.
Selain itu cara bertingkah laku juga dipengaruhi faktor
genetik.
Tentang genetik, saya kasih tau juga ya kalo tentang
produksi hormon yang menyebabkan stres juga diturunkan lho dari generasi ke generasi. Jadi kalau secara
garis keluarga tingkah laku stresnya adalah Z maka ada kemungkinan sesorang
anak akan memiliki kecenderungan Z yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar