Minggu, 15 November 2015

Tingkat Stres Tiap Orang Berbeda-beda walau Kasusnya Sama

Tingkat stres orang bisa beda2, walau kejadian penyebabnya (kasusnya) adalah sama. Reaksi yang ditimbulkan juga berbeda.

Saya termasuk orang yang sedang-sedang saja tingkat stresnya jika menghadapai suatu masalah. Dibilang reaktif engga, dibilang pasif juga engga... Pada dasarnya dibanding ketiga anak orang tua, sayalah yang paling reaktif. Tapi jika dibanding dengan orang lain, rupanya termasuk yang biasa-biasa saja.

Contohnya begini, kejadiannya baru saja: kamu ngetik tugas, lalu tiba2 saat akan di print, menggunakan komputer lain lalu susunan paragraf, kata dan gambar jadi teracak-acak. Padahal sudah deadline. Nah reaksi tiap orang bisa berbeda:
·        Si A langsung kucel-kucel kertas, nangis lalu ga masuk kuliah/kerja.
·        Si B marah, kalau ada orang di dekatnya pasti jadi kena semprot
·        Si C sedih, tapi tetap bawa tugasnya, diperlihatkan ke yang memerintah siap disemprot
·        Si D pasrah saja, mungkin pas sampai tempat kerja sudah biasa lagi lalu lapor butuh tambahan waktu mengerjakan sambil memperlihatkan hasil kerjanya

Kalo tentang bereaksi, dengan kadar stres yang sama saya pikir cara bereaksinya (yang stres tersebut) adalah dengan mempelajari apa yang biasa dilakukan lingkungan sekitarnya. Kalau dia biasa melihat orang stres ngamuk dia akan ikut ngamuk. Kalau biasanya menangis atau diam saja itulah kecenderungan yang akan ia tiru.

Selain itu cara bertingkah laku juga dipengaruhi faktor genetik.

Tentang genetik, saya kasih tau juga ya kalo tentang produksi hormon yang menyebabkan stres juga diturunkan lho dari generasi ke generasi. Jadi kalau secara garis keluarga tingkah laku stresnya adalah Z maka ada kemungkinan sesorang anak akan memiliki kecenderungan Z yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar