Saat saya berada
di Phuket, kami pergi mengunjungi pantai-pantainya. Salah satunya adalah Pa
Tong Beach.
Sebelum pergi
kami sudah mendapatkan informasi bahwa setelah pukul 17.00 maka tidak ada lagi
angkutan umum dari pantai menuju kota.
Jam 16.00 kami bersiap-siap
pulang, dan 16.15 kami sudah siap di pinggir jalan. Angkutan umum masih ada
jadi kami menunggu sampai ada yang siap-siap berangkat untuk segera ditumpangi.
Herannya setelah sekitar 10 menit menunggu, tidak ada yang bergerak, dan baru
kami tahu setelah bertanya bahwa sejak pukul 16.00 angkutan sudah off.
Lah... kok jadi
maju 1 jam ya dari jadwal? Jadi kami
tertipu saat melihat angkutan yang sedang ngetem, yang awalnya kami kira kalau
mereka akan segera berangkat; namun ternyata mereka sedang siap-siap mematikan
mesin.
Strategi ini
cukup aneh, karena sebenarnya mereka masih mau pergi ke kota kalau disewa
seluruh mobilnya yang tentunya jauh lebih mahal daripada bayar biasa. Jebakan
batman kata orang kampung saya sih.
Setelah 30 menit
menunggu, berharap kalau saja ada angkutan yang masih narik penumpang secara
normal kami menyerah. Rupanya kesepakatan ini berlaku secara masal untuk
seluruh sopir angkutan, dan sepertinya banyak turis yang terjebak seperti kami.
Lalu lalang bingung di pinggir jalan.
Yang sama-sama ditinggal ma angkot di Pa Tong |
Hasil akhir
adalah kami patungan untuk naik angkutan: 2 turis bule, 3 turis sewarna, 1
orang turis Jepang hasil lobi sana-sini. Tentunya dengan ongkos berlipat dari
biasa.
Moral dari cerita
ini adalah hati-hati terhadap informasi internet yang sering tidak up to date
walau baru diposting 2 bulan lalu, dan jadilah orang yang agak kaya agar
kejadian seperti ini tidak terlalu menjadi beban bagi Anda. Kasihan kami
contohnya yang lalu hanya bisa beli nasi putih saja dan ayam goreng jalanan, di
dua tempat terpisah dengan tujuan penghematan dana kolektif sehubungan kejadian
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar