Selasa, 30 Oktober 2012

Hari Minggu di Desa Tanjung Dalam



 Hari Minggu ini diawali dengan bunyi mesin generator listrik, maklum saya di Desa Tanjung Dalam, Jambi dan di sini kalau siang sengaja listrik dimatikan untuk berhemat karena desa ini menggunakan tenaga listrik dari aliran sungai – mesin mikro hidro, untuk menerangi rumah (agak penting), mengisi batere handphone (penting) sampai menonton televisi (ini penting juga).

Anak-anak sedang berlibur, seperti saya bilang karena ini hari Minggu. Sayalah yang mesti mengulang-ulang kalau ini hari Minggu sebab sehubung sedang bekerja dan sudah hampir sebulan mondar-mandir ke daerah maka orientasi waktu saya menjadi kacau, tidak terbatas oleh kerja Senin- Jumat, dan saya rasa nikmat juga bekerja seperti ini sebab keteraturan kadang mengkhawatirkan juga.

Kalau ini sehabis pulang sekolah, sayang foto yg hari Minggu saya ga punya
Anak-anak berpakaian necis, main-main di depan pintu sebab tidak boleh masuk oleh ibu-bapaknya. Memang kami sedang mengadakan pelatihan di balai desa jadi no anak2 di dalam agar tidak berisik.

Yang unik dari anak-anak ini adalah di hari Minggu seperti ini semua berpakaian bagus. Ada yg model gulung-gulung roknya, model baju putri, celana jeans berikut topi, lengkap dengan bedak tebal. Kalau hari biasa, biasanya cukup memakai singlet, serta celana pendek yang sudah cemong dengan tanah. Saya agak senang juga menemukan fakta ini sebab berarti ada sesuatu yang bisa dianalisis (hehehe)...

Ini cukup unik bagi saya sebab disini jauh dari mall dan pasar. Untuk menuju kota Bangko, kota kabupaten dibutuhkan waktu sekitar 3 jam.  menembus hutan serta bukit (dengan jalanan berbatu yang terjalnya minta ampun, kalau tidak biasa bisa nangis darah (beneran) sebab mata kecolok kayu setelah ngegeleser jatuh dari tanjakan).

Artinya anak-anak ini (atau orang tuanya) bergembira dan menikmati hari libur di desanya dengan cara berpakaian bagus dan berdandan, santai gembira dan show sepanjang jalan desa, Yang remaja-remaji rambutnya wangi setelah shampoan di sungai, cantik dan rupawan. Ngumpul bareng sesamanya sambil ngobrol ngalor ngidul. Cukup di ruang tamu, bukan di pinggir jalan atau cafe.

Yah begitulah, semua orang punya cara untuk menghibur dirinya masing-masing... mengkompensasi dirinya setelah hari-hari lelah belajar atau bekerja. Sifat alami manusia yang dipadu dengan tanggalan Romawi. Sunday, hari yang bersinar-sinar, memanjakan diri di bawah sinar matahari (lah kok jadi keinget sama bule yang ngejemur di pantai yah saya sekarang?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar