Kamera pocket Sony DSC WX50 saya dibeli bulan November 2014
lalu, barang second seharga 1,2 juta dari sesorang di Bandung. Ia menggantikan
Panasonic DMC LS5 (juga kamera pocket) yang gugur setelah lebih dari 2 tahun
bertugas (mati total, dengan biaya 70% harga beli jika diservis).
Kamera ini bila dibeli baru (sudah diskontinu saat saya
mendapatkannya) adalah seharga sekitar 2,1-2,4 juta. Termasuk kamera yang sangat
baik pada levelnya karena:
- Mampu merekam full HD 1920x 1080 / 50 frame per
detik. Artinya kualitas video yang dihasilkan sangat baik (tidak pecah-pecah,
kecuali jika menggeserkan kamera terlalu cepat atau men-zoom terlalu dekat lalu
menggeserkan kamera). Microphone sangat peka suara.
- Sensor CMOS bukan CCD. Kualitas gambarnya lebih
halus.
- Sangat mampu mengambil gambar yang baik dalam
keadaan sangat gelap (dimana kamera sekelasnya sudah keok). ISO terbesarnya
adalah 12.800 sangat capable untuk hal ini, walau tidak disarankan karena
menimbulkan noise. Canon Ixus 160 saja yang baru muncul seharga 1 juta cuma
punya ISO 1600 (duh payah).
- Bukaan terlamanya adalah 4 detik. Walau tidak
terlalu lama tapi cukup baik, masih bisa mengambil foto goresan cahaya dari
mobil di tengah malam.
-
16,2 Mega Pixel. Cukup besar untuk kualitas
gambar yang dihasilkan (sekitar 2-6 MP dalam bentuk file JPG). 4608x 3456 pixel
besar gambarnya.
-
Kualitas gambar sangat jernih terutama utk
landscape. Kontras baik.
- Wide angle 25 mm, n bisa bikin buram latar
(hehe, lumayan keren).
- Prosesor EXMOR. Saya ga tau ini apa sih, tapi
kayanya ngaruh sama kecepatan pengolahan data ya?
-
Lensa Carl Zeiss. Ini lensa keren neh yang
tangkepannya jernih banget.
- Bisa panorama otomatis.. tinggal geser aja, jadi
deh dapet landscape yang luas.
-
Bisa bikin gambar 3D (ga pernah dicoba sebab
memutarnya perlu pake TV yang bisa 3D).
- Ngambil gambar beruntun 2x atau 10x dalam sekali
jepret.
Setelah memakai
sekitar 9 bulan, hal-hal inilah yang saya kenali juga kelemahan dari kamera Sony
DSC WX50 ini:
- Dapat mengambil dalam mode otomatis superior,
dengan hasil yang lebih halus dari biasanya. Sayangnya dikompensasi dengan
kelambatan pengambilan gambar (bisa sekitar 5 detik untuk ready pengambilan
berikutnya).
-
Agak payah di makro (makro paling dekat 5 cm,
ini gapapa tapi masalahnya adalah kurang bisa membedakan warna dengan mode
makro, warna hijau misalnya menjadi pucat, dan sering tidak bisa fokus). Tapi
kayanya sih kamera sekelasnya yang lain juga jelek ya di makro?
-
Tombol kecil, suka salah mencet /tergeser
-
Agak boros batere ya... atau karena secondkah
baterenya agak drop? Saran saya sih punya batere cadangan kalo misalnya motret
satu harian full
-
Kecil. Cukup masuk saku memang... Cuma ngerasa
kekecilan ya?
-
Pilihan mode picture di kameranya so-so lah.
Lumayan, misalnya ada pop, poster, toy, cat air, partial, soft dll. Tapi kayanya
kamera lain lebih banyak deh untuk main2nya.
-
Cuma 5x optical zoom. Tapi ga masalah buat saya
yang ga doyan nge-zoom demi menjaga kualitas foto (sebab kalo ngezoom, begitu
tangan bergetar sedikit maka gambar bisa blur).
-
Kualitas pengecetannya agak payah (dah agak
kegores2 neh).
-
Kalo saya kasih nilai begini lah
jadinya (skala 1-10). Inget ya... saya ngebandingin dengan kamera2 pocket ex
saya
-
Kualitas gambar 9 (kalau resolusinya
20 MP maka saya kasih nilai 9,5 dia).
-
Kualitas video 8,5 (saya ga pasti
karena kurang suka rekam video, tapi ini di atas rata2).
-
Bentuk 7 (biasa banget, kekecilan
tombol2nya).
-
No Noise 9 (ampir ga nemu noise
yang berarti bahkan di malam hari).
-
No Chromatic aberation 9 (ampir
ga nemu bercak-bercak ungu2 di picture)
-
Makro 7,5 (biasa aja, cuma karena
kualitas gambar bagus terbantu)
-
Harga 9,5 (sebab terakhir di
blibli.com bulan Juli ini harganya cuma ampir 1,1 juta aj).Tapi kalo ente beli
2 juta waktu awal beredar, saya kasih point 7,5 aja.
-
Batere 7,5 (biasa-biasa aja)
Ok deh... buat yang memang masih
bisa nyari kamera ini, saya recommended banget. Saya masih belum bisa liat
saingannya di harga sekitar 1,5 juta ya... kecuali ada kamera pocket kualitas
bagus yang lagi di promo (clearance sale).
Contoh picture
|
Makro bunga, dari bawah ke atas. |
|
Landscape, wide angle 25 mm |
|
Landscape. Lokasi: Kota Tua, Jakarta |
|
Slow shutter speed, 4 detik. ISOnya lumayan memadai, tp better pakai tripod spy ga blur |
|
Mode Pop. Selain itu ada partial, BW, watercolor, dll |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar