Rabu, 18 Mei 2011

Dosa Yee...

Kenapa sih ada dosa?

Kalau sekiranya kita (1 orang) hidup sendiri, maka sekiranya juga dosa itu tidak ada. Kalau sekiranya kita (1 orang) hidup sendiri plus beberapa ekor binatang dan tumbuhan maka mungkin dosa itu ada (mungkin).

Kenapa ada dosa, menurut saya itu adalah berguna untuk menakut-nakuti orang.

Kalau dihubungkan dengan bahwa itu adalah karena larangan tuhan, maka saya tidak percaya sebab untuk apa tuhan melarang ini itu kalau dia maha kuasa. Tinggal kerlingin mata, maka selesailah urusan (dengan berasumsi dan berpedoman pada konsep bahwa tuhan adalah entitas tunggal yang very very powerful). Tidak perlu juga ngasih tau si Fulan buat boleh ini ga boleh itu.. lah iya lah kan kalo dia mau si Fulan ngelakuin ini itu ya tinggal sebut aja dan terjadilah.

Dosa adalah mengenai kemanusiaan. Kemanusiaan lalu dihubungkan dengan konsep ketuhanan- hanya itu saja hubungannya. Dosa adalah produk kesepakatan buatan manusia untuk menjaga stabilitas. Just that aja, ga lebih ga kurang.

Kalau kamu hidup sendiri (misal aja bisa) dari kecil sendirian, di sebuah ruang kosong tanpa harus makan dan minum dan nafas misalnya, dan tanpa sama sekali campur tangan orang luar, maka dosa itu ga terjadi. Contoh paling mendekati adalah perumpamaan kalau ada anak kecil yang menjadi dewasa, tumbuh sendiri di sebuah pulau tak berpenghuni maka kemungkinan besar konsep dosa tidak tumbuh pada dirinya.

Kalau kurang jelas, konsep dosa bagi saya adalah permufakatan apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan, minimal terjadi antara 2 makhluk– dan lalu dibuat menjadi supranatural. Tujuannya demi kestabilan perkembangan manusia.

Permufakatan tentang dosa ini akan semakin berkembang menurut saya: kalau dulu sekali maybe yang disebut dosa adalah:
-          Membunuh sesama anggota suku (jadi ngebunuh suku lain gapapa – TOP malah!)
-          Jalan-jalan ke situs X (sebab jalan kesana banyak binatang buas – kalo dikau mati maka berkuranglah anggota kelompok kita).
-          Menyembah tuhan lain (iya bos maap ya, tuhan kita ini kalo kamu tidak sering-sering sembah, yang laen akan ikut-ikutan kamu lama-lama en pemersatu kelompok kita akan melemah sebab yang ditakuti bersama dah ga dihormati).
Yang rada boleh :
-          Istri 4 boleh ma selir-selir (jaman perkembangbiakan bro, kita butuh anak-anak buat pertahanin kelompok kita).
-          Memperkosa saat perang boleh (mengintimidasi, menghancurkan mental lawan, pokoknya bejad is OK demi tujuan kemenangan kelompok)

Sedangkan buat jaman sekarang beginilah dosanya menurut masyarakat:
-          Dilarang membunuh manusia sama sekali (hei, sekarang teknologi dah berkembang, yang disable dah ada alat bantu dan kita butuh dia buat duduk depan komputer en kerjain program PASCAL).
-          Proses berkembang biak sebelum menikah (maaf, soalnya sekarang walau lebih sejahtera tetap kalo kamu banyak anak en gada yang tanggung jawab kan akhir-akhirnya saya juga tuh yang tanggung jawab kata sodara, bapak, ibu). Kalo dulu seh dah biasa yang kaya begitu dibunuh – kan kalo sekarang ga bisa?
-          Korupsi dulunya dosa, sekarang lebih dosa (abis kamu ngambilnya banyak banget yak, ga cuma gopek, tapi gopek ditambah nolnya 8 biji – lah jadi pembangunan negara kaga jalan, walhasil rakyat di daerah terpencil yang kelaparan tea gara-gara hasil panennya dihargain murah ya ga sejahtera. Padahal di jaman ini kita harus lebih manusiawi)

Mungkin ke depan yang beginian perlu dipikirkan:
-          Membunuh nyamuk itu dosa (soalnya dah ada pakaian anti nyamuk yang bisa ngusir nyamuk dalam radius 10 meter, en demi menjaga keseimbangan ekologis).
-          Punya anak lebih dari 1 dosa (sebab ni dunia penuh coy gara-gara konsep kamu dulu yang banyak anak banyak rejeki).
-          Berpandangan tradisional, militan, mengenai kepercayaan dosa (awas ya kamu ngebunuh-ngebunuh orang. Ni jaman globalisasi, saya merasa terancam soalnya fraksi error di tempat saya juga jadi makin berani gara-gara ngedenger berita kamu nabrak gedung pake pesawat).
-          Menuduh orang berdosa adalah dosa.

So, saya menyadari bahwa yang namanya dosa adalah pengerem supaya kita ga bablas. Itu aja. Yang namanya dosa akan terus berkembang seiring peradaban manusia.

Kalo dulu jaman bacok membacok, lalu jaman dunia perikemanusiaan, lalu akan datang jaman dunia perikebinatangan, dan someday (just maybe) akan datang juga jaman dunia periketumbuhan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar